Thursday, July 02, 2009

Simple Completion Words

Simple Completion Words atau melengkapi kata sederhana merupakan bentuk soal yang menuntut siswa melengkapi bagian-bagian kata yang dihilangkan dalam kalimat. Kata-kata yang hilang biasanya imbuhan prefixes dan suffixes – contohnya, un- dalam kata untie atau -ful dalam kata thankful. Tugas yang berkitan adalah menggunakan kata seperti dalam kalimat dan menyuruh siswa menyediakan suku kata yang hilang dalam berbagai bentuk, seperti rel- dalam kata relative atau –ate dalam kata deliberate.

Kita dapat melihat kemudian bahwa ada perbedaan penekanan didalam tes melengkapi sederhana dengan yang baru saja kita lihat. Konteks masih tetap berguna, tetapi penekanan adalah pada bangunan kata. Terlebih lagi, ini adalah tes kemampuan aktif bukan tes pasif.

Tahapan dalam menyiapkan tes vocabulary bentuk melengkapi sederhana adalah sama dengan pembahasan sebelumnya tetapi dengan satu perbedaan: tidak perlu lagi distractors. Berikut adalah langkahnya:

a. Buat daftar prefixes dan suffixes yang telah diajarkan pada siswa. Kemudian hubungkan materi tadi dengan content words yang telah dipelajari siswa (termasuk bahkan vocabulary pasif para siswa).
b. Siapkan kalimat yang menjelaskan makna kata-kata tadi;
c. Kemudian, tulis perintah dan contoh-contohnya.

Jika tesnya cukup penting, ada baiknya ujicobakan terlebih dahulu. Apabila diperlukan, seorang guru bisa menyuruh guru lain untuk membaca dan mengeditnya. Kemudian soal direvisi dan digunakan didalam kelas.

Yang Perlu Dipersiapkan

a. Pilihan Vocabulary

Barangkali siswa telah belajar akhiran –ly yang digunakan dengan banyak adverb (dan beberapa adjectives). Mereka mungkin tidak mengetahui adjectives seperti manly atau adverb seperti extremely. Tetapi quick adalah bagian dari vocabulary mereka, dan dengan demikian kata tadi dapat digunakan dalam tes suffixes (quickly). Mereka mungkin juga tahu prefix negative un-. Sambil mengingat bahwa cooperative adalah bagian dari vocabulary pasif, guru dapat memutuskan untuk memasukkannya sebagai tes. Guru akan dapat melihat jika mereka dapat memproduksi uncooperative.

b. Persiapan Konteks

Keberhasilan siswa dalam ujian sangat tergantung pada bagian konteks kalimat yang dibuat. Misalnya, tes vocabulary melengkapi sederhana membentuk kata –ous. Kalimat tersebut terbaca, “He was a very ner____ person.” Tetapi bagi siswa advanced mereka akan menambahi dengan huruf ‘y’ yang diluar dugaan tetapi jawaban yang benar. Kata tersebut kemudian menjadi nervy, yang berarti ‘bold’ atau ‘offensive’. Konteks tidak menunjukkan bahwa orang tersebut ‘worried’ atau ‘timid’ (nervous) sehingga nervy harus dapat diterima.
Juga dimungkinkan untuk mengecek pengetahuan siswa untuk menambahkan prefix atau suffix.
Bandingkan yang berikut:

My teach__ is very helpful.
Did she teach__ you anything?

Pada kalimat pertama, suffix –er dapat diterima. Pada kalimat kedua, tidak membutuhkan suffix. Kalimat seperti ini tidak dibiarkan kosong, siswa harus menulis ‘X’ pada bagian kosong. Tetapi perhatikan lagi betapa kita harus hati-hati dalam membuat kalimat.

That was a care____ answer.

Perhatikan bahwa baik careful maupun careless dapat digunakan. Kadang-kadang lebih banyak konteks dibutuhkan untuk mengklarifikasi kata yang kita maksud:

Yesterday, he got on the wrong bus. So today he was care____ to find the right one.

c. Persiapan perintah

Perintah, seperti yang kita lihat, dapat berbeda-beda. Jika latihan melengkapi sederhana sudah pernah diberikan dikelas, kita mungkin akan memberi perintah berikut:
“Complete the words in the sentences. When nothing is needed, put an ‘X’ in the blank.”
Jika tes melengkapi sederhana masih baru, kita mungkin harus menulis sperti berikut:

Read these sentences carefully. Most have a word that needs to be completed. Write ini the part that is missing. Some words do not need anything added. When you find such a word, put an ‘X’ in the blank. Blanks left empty will be marked wrong.

Akan sangat membantu untuk memberi contoh-contoh pada ujian bagi anak yang belum pernah mengikuti bentuk melengkapi sederhana sebelumnya. Kami perlu memberi ilustrasi prefix, suffix, dan bagian kosong ‘X’.

Alternative lain dari simple completion words

Berikut ada empat cara lain untuk mempersiapkan pertanyaan melengkapi sederhana:

a. Stem-first procedure
(keuntungannya adalah banyak kata memerlukan perubahan spelling ketika ditambahkan suffix. Ini memerlukan perubahan).
(beauty) She has a beautiful new dress.

b. Phrasal context
(catat bahwa petunjuk grammatical kadang-kadang diberikan untuk siswa pemula.
An in convention delay.

c. Compounds
He found the bedroom, but he couldn’t open the door to the clothes closet.

d. Inflectional Cloze

Every motorist will tell you that radar is used most un fairly by the police to catch drivers who are accidental ly going a little fast er than the speed limit. “There you are,” the motorist will say, “driv ing quite safely at 60 on a wide X open road almost in open country. Then a highway patrol-man stops you for breaking the speed limit.”

Keuntungan simple completion word
Merefleksikan pendekatan pengajaran.
Pada umumnya lebih cepat dan lebih mudah untuk menyusun daripada soal-soal dengan distractors.

Kelemahan simple completion word
Hanya sedikit kata yang dapat diteskan dengan teknik ini dibandingkan dengan pilihan ganda.
Ada beberapa kesulitan dalam menghindari konteks yang ambigu.

Wednesday, July 01, 2009

Multiple-choice Paraphrase


Penilaian vocabulary jenis paraphrase pilihan ganda menawarkan lebih banyak keuntungan daripada jenis penilaian vocabulary yang lain, karena konteksnya lebih mudah untuk dipersiapkan. Pemahamannya ditentukan dengan pekerjaan siswa memilih sinonim atau paraphrase soal vocabulary. Bagaimanapun, memilih kata yang benar lebih tergantung pada mengetahui kata kunci daripada menemukan makna dalam kalimat.

Yang Perlu Dipersiapkan

a. Pilihan Vocabulary dan Persiapan Konteks

Dalam menulis soal paraphrase, kita perlu mengikuti tahapan dalam mempersiapkan soal yaitu: (1) memilih kata yang akan diujikan; (2) menyiapkan konteks kalimat; (3) memilih distractors; dan (4) menulis perintah.

Hal pertama yang harus dilakukan guru adalah memilih kata. Sebenarnya guru dapat mengurangi waktu dalam mempersiapkan konteks kalimat dengan menekankan makna yang berasal dari kata bukan dari konteks kalimat. Seperti ini contohnya:

He was irate when he heard about the new plans.
A. intersetd B. surprised *C. angry D. sad

Tetapi siswa dengan kemampuan bahasa Inggris yang kurang tidak akan tahu sinonim atau padanan kata untuk kata yang mempunyai sinonim yang variatif. Disamping itu ada juga beberapa kata bahasa Inggris yang sulit dicarikan persamaannya. Perhatikan kata pilot, misalnya, yang muncul disejumlah buku; kata itu dapat diujikan dengan menjelaskan maknanya:

My sister is a pilot. She can ______.
A. help sick people B. make clothes *C. fly an airplane D. teach students at school

b. Persiapan Distractors

Berikut ini beberapa petunjuk menyiapkan distractors yang diterapkan secara khusus pada soal paraphrase.

1. Cobalah untuk mendapatkan distractors yang berhubungan dengan subyek yang terdapat dalam kalimat. Hal ini sangat dianjurkan bagi siswa intermediate dan advance.

(poor) He just hit his shin.
*A. leg B. cousin C. fender D. fruit

Dalam membaca soal ini, siswa mungkin mengenali kata shin sebagai bagian dari tubuh. Jika demikian, siswa dengan melakukan proses eliminasi. Distractors yang lebih menantang meliputi back, foot, dan arm.

2. Cobalah untuk menghindari pasangan kata dari makna yang bertentangan dengan jawaban yang benar. Sering hal ini menimbulkan daya tarik siswa dan memberinya kesempatan yang lebih baik sebagai jawaban yang benar.

(poor) He plans to purchase some candy for his mother.
A. make *B. buy C. sell D. steal

3. Hindarilah menggunakan distractors dengan makna yang sama. Masalah ini digambarkan dengan contoh berikut:

(poor) His remorse was great indeed.
A. wealth *B. sadness C. strength D. power

Tanpa sengaja, penyusun tes pemula kadang-kadang memasukkan dua atau lebih distractors yang menyerupai maknanya. Jika siswa mengenali soal ini, dia dapat membuang dua-duanya, karena dia tahu bahwa hanya satu jawaban yang benar. Karena strength dan power mempunyai maka yang mirip, siswa mungkin memutuskan untuk memilih satu diantara dua yang disebutkan pertama. Pada tingkatan advanced bagaimanapun distractors dapat merupakan makna yang mirip dengan jawaban yang benar.

4. Hindari soal tipuan yang menggunakan close-spelling atau sound-contrast, karena tes vocabulary bukan ujian spelling. Siswa dengan kemampuan terbatas mungkin tahu makna kata tanpa melibatkan spelling dan pronunciataion tertentu.

(poor) They crossed the ocean on a liner.
A. sheep B. streamer C. bolt *D. vessel

Dalam contoh diatas distractors dipilih dengan suara mirip ship, steamer, dan boat.

5. Ketika menggunakan distractors frase, hati-hati bahwa jawaban benar tidak selalu yang paling panjang. Guru sering membuat jawaban benar lebih panjang karena mereka ingin meyakinkan mereka telah membuat paraphrase dengan kata kunci yang cukup mendekati.

(poor) That boy is very unusual; he’s a genius.
A. can see the future B. has received much money
*C. has unusual mental, inventive, and creative ability D. has a terrible illness

Ada dua pengamatan akhir yang harus dibuat untuk menulis distractors.: Pertama, soal pilihan ganda biasanya seharusnya lebih mudah daripada kata kunci didalam opsi. (Perhatikan contoh soal sebelumnya: Irate adalah kata kunci: angry adalah jawabannya, dan interested, surprised, dan sad adalah distractornya – yang semuanya merupakan kata-kata yang agak mudah.)
Kedua, ingat bahwa kesalahan siswa dapat digunakan sebagai distractors. Ketika guru menggunakan ini, guru tidak perlu mengikuti petunjuk yang kita bahas.

c. Persiapan Perintah

Perintah untu soal paraphrase pilihan ganda dapat di siapkan dengan mengikuti petunjuk pada perintah melengkapi pilihan ganda pada bab sebelumnya.

Alternatif Bentuk Lain dari Parafrase Pilihan Ganda

Ada dua jenis pertanyaan paraphrase yang keduanya menggunakan kata kunci dalam kalimat; yang satu menyuruh siswa untuk menemukan sinonim yang tepat atau kata yang berhubungan, dan yang lainnya menyuruh siswa memilih frase yang merupakan definisi pendek atau paraphrase dari kata kunci. Berikut merupakan empat cara alternative untuk menulis soal paraphrase.

1. Idioms dan frase lainnya
The salesman seemed quite down and out.
*A. poor B. disappointed C. lost D. angry

2. Phrasal context

a considerate little lady
A. worried B. tired C. happy *D. kind

3. Reading passage context
(Pertanyaan vocabulary dapat dimasukkan dalam pertanyaan reading comprehension)

Just then we saw him run out of the side door. As he turned the corner, a slip of paper fluttered to the ground. … With that paper, the police were able to trace the man’s wereabouts.

In the text above, trace means _____.
A. copy B. enter *C. locate D. eliminate

4. Related Word identification
(Pertanyaan ini tidak menggunakan sinonim, tetapi menggunakan contoh dan non-contoh dari kata kunci).

He eats lots of vegetables.
A. bananas B. peaches C. orange *D. carrots

5. Unrelated word identification

He lives in a big house.
A. attic *B. car C. basement D. bedroom

Kelebihan Parafrase Pilihan Ganda
Persiapan konteks lebih mudah
Skoring mudah dan konsisten
Pengukuran nilai yang sensitive

Kelemahan Parafrase Pilihan Ganda
Sulit untuk mendapatkan sinonim yang baik
Mudah bagi siswa untuk meniru pekerjaan temannya

Multiple-choice Completion

Tes multiple-choice completion disebut juga tes melengkapi pilihan ganda. Tes ini sangat baik digunakan untuk menilai penguasaan vocabulary bagi siswa yang sudah bisa membaca bahasa Inggris. Ini disebabkan dalam mengerjakan soal, siswa tergantung pada konteks dan makna kalimat. Tes jenis ini disusun dengan menghilangkan sebuah kata dari kalimat, seperti:

Contoh:
She quickly … her lunch.
A. drank *B. ate C. drove D. slept
(Jawaban yang benar ditandai dengan asterisik ‘*’)

Setelah membaca kalimat (berupa soal), siswa melihat alternatif jawaban dan memilih satu yang terbaik untuk melengkapi kalimat tersebut.

Untuk menyusun penilaian vocabulary, tahapan-tahapan dibawah ini harus dilakukan guru dalam menulis soal melengkapi pilihan ganda.
a. Pilih kata yang akan diteskan
b. Dapatkan kalimat yang benar untuk meletakkan kata yang dikehendaki (dalam konteks kalimat ini disebut ‘stem’)
c. Pilih beberapa kata salah untuk diletakkan bersama dengan kata yang benar (kata-kata yang salah disebut ‘distractors’). Tiga distractors ditambah kata yang benar cukup untuk sebuah tes tertulis.
d. Terakhir, siapkan perintah yang sederhana dan jelas. Jika pertanyaan jenis tes ini masih baru bagi siswa, lebih baik menyediakan satu atau dua contoh.

Yang Harus Dipersiapkan

1. Pilihan Vocabulary
Ketika memilih soal vocabulary, harus diingat saran yang diberikan seblumnya. Juga, harus menyadari bahwa soal melengkapi kalimat memberimu kesempatan untuk mengetes vocabulary bentuk passive. Karena siswa harus mengenal kata-kata tersebut tetapi tidak perlu memproduksinya, ini cara yang baik untuk mengetes soal vocabulary yang lebih sulit. Tetapi kata-kata tersebut harus berupa kata atau frase yang sangat berguna bagi siswamu- kata-kata, sebagai contoh, dari bahan bacaan yang diajarkan. Tentu saja, kata-kata dapat dipilih dari sumber lainnya seperti surat kabar, majalah, dan buku teks dari kelas lainnya, jika kamu sudah menggunakan kata-kata tersebut dalam kelas. Poin lain yang perlu diingat adalah bahwa biasanya hanya content words (kata kerja, kata benda, kata sifat, dan kata keterangan) yang dimasukkan dalam tes vocabulary. Function words (article, determiners, prepositions, conjunctions, pronouns, auxiliary verbs) muncul dalam tes grammar.

Ketika menggunakan kata yang tidak ditemukan didalam kelas, harus hati-hati dengan makna bias kata. Materi dari kelas bisnis atau sekretaris dapat memberi siswa yang mengikuti kelas tersebut keuntungan khusus (sebagian besar siswa mungkin belum tahu kata-kata khusus seperti debit, account, balance, margin, erase, file, dsb). Bias budaya dapat juga menjadi masalah bagi siswa yang belum terbiasa, misalnya, dengan cara barat atau Amerika dan ungkapan-ungkapan: Laundromat (a commercial self-service laundry), sunny side up (an egg fried on only one side), three credit hours (typically, three periods of college instruction per week). Ada bahkan kemungkinan bias sex (yang memungkinkan anak laki-laki lebih atau kurang paham dibandingkan anak perempuan: recipe, carburetor, hosiery, screwdriver?)

2. Persiapan Konteks
Dengan kata-kata yang telah dipilih, langkah kita berikutnya adalah menyiapkan konteks untuk kata-kata tersebut. Kadang-kadang – khususnya bagi siswa pemula – lebih dari satu kalimat dibutuhkan untuk membantu mengklarifikasi makna. Kamu dapat mempersiapkan dua baris mini dialog seperti yang ada di buku siswa, untuk mengecek makna sebuah kata seperti (paint)brush;

“I want to paint, too.”
“All right. Use that … over there.”
*A. brush B. pencil C. broom D. spoon

Cara lain adalah untuk mendapatkan bacaan (pada tingkat kemampuan siswa) dimana kata itu biasanya muncul, mengingatkan bahwa beberapa kalimat adalah lebih membantu daripada yang lainnya. Ambil contoh kata yang agak sulit – communicate. Sebuah bacaan dari pembaca EFL mungkin mulai dengan kalimat: “Human beings communicate in many ways.” Ini menunjukkan pada kita hanya kata communicate adalah sebuah kata kerja dan bahwa itu dapat dilakukan oleh humans. Kalimat lainnya dari bacaan yang sama membatasi makna kata tersebut: “Some people communicate disapproval by holding their nose between their thumb and forefinger.” Kalimat kedua ini menyediakan ‘kerangka’ yang lebih baik untuk kata tersebut. Kata-kata lainnya seperti interrogate, philosophize, dan investigate dapat digunakan sebagai distractors pada kalimat kedua. (sekali lagi, asterisk ‘*’ menunjukkan jawaban yang benar)

Some people ________ disapproval by holding their nose between their thumb and forefinger.
A. interrogate
B. philosophize
*C. communicate
D. investigate

A, B, and D adalah distractor yang baik karena tidak ada satupun dari kata-kata tersebut yang cocok untuk konteks kalimat.

Kita berasumsi bahwa kita mempunyai kata yang juga agak sulit: superstitious, muncul hanya dalam konteks umum: “Frank is certainly very superstitious.” Kita lihat bahwa sejumlah besar kata (seperti old, tall, happy, kind; atau ambitious, optimistic, courteous) dapat cocok disini. Karena kalimat yang lebih baik belum tersedia dalam teks, kita dapat menulis dari kita sendiri: “Frank is so superstitious that he thinks you’ll have bad luck if you break a mirror.” Disederhanakan sedikit, akan menjadi:

Frank is very ______; he says, “Break a mirror, and you’ll have bad luck.”
A. ambitious B. optimistic C. courteous *D. superstitious

Yang terakhir, hindari konteks yang terlalu sulit. Kalimat berikut sangat mendukung konteks kata kerja implies, yang ingin diteskan, tetapi perhatikan betapa sulitnya kata itu dimengerti. “Present an analogy which implies the concept you wish to convey.” Soal vocabulary akan lebih mudah dimengerti jika seperti teks berikut: “He didn’t actually say so, but he implied that you lied.”

3. Persiapan Distractors
Ada dua cara umum untuk menentukan distractors. Guru yang berpengalaman biasanya membuat sendiri. Mereka dapat seperti itu karena mereka telah mengembangkan ‘rasa’ terhadap bahasa yang sesuai dengan para siswanya. Tetapi ada cara kedua yang sama baiknya. Yaitu dengan menggunakan kesalahan siswa sebagai distractors.

Guru yang membuat distrators sendiri harus mengikuti petunjuk tertentu:
a. Yakinkan bahwa distractors adalah dalam bentuk kata yang sama dengan jawaban yang benar. (disini dan dibagian lain dalam buku ini, kata ‘poor’ menunjukkan bahwa ada sesuatu yang jelek tentang contoh soal dan untuk itu harus dihindari.)

(poor) She had to help the _______ old man up the stairs.
*A. weak B. slowly C. try D. wisdom

Ketika distractors tidak dalam bentuk yang sama seperti jawaban yang benar, siswa mungkin menjawab soal dengan benar dengan alas an yang salah. Misalnya, beberapa siswa mungkin tahu kata sifat diperlukan dalam soal diatas dan mereka mungkin memperhatikan bahwa weak adalah satu-satunya kata sifat yang tertulis. (catat bahwa kata strong, energetic, and athletic adalah distractors yang kontras dengan kondisi orang tua yang lemah. Dilain pihak, kata-kata seperti wise, kind, pleasant, and bent tidak kontras dengan konteks soal dan oleh karena itu distratornya lemah).

b. Juga yakinkan bahwa kamu tidak memberikan jawaban benar melalui petunjuk grammar. Perhatikan efek dari artikel dalam soal berikut.

(poor) She needs to get up earlier so she’s buying an _____ clock.
A. time *B. alarm C. watch D. bell

Dalam pertanyaan ini, makna dan grammar menunjukkan bahwa alarm clock adalah jawaban benar karena artikel an digunakan hanya dengan kata yang berawalan dengan bunyi vocal. Satu cara untuk mengoreksi ini adalah dengan menghilangkan artikel an dari kalimat dan menggunakan bentuk berikut untuk pilihannya:
A. a time *B. an alarm C. a watch D. a bell

c. Pilihan dalam soal dalam satu pertanyaan seharusnya dalam tingkat kesulitan yang sama, dan idealnya, konteks kalimat seharusnya tidak sulit bagi siswa untuk membacanya.

(poor) They needed lots of training to operate _____ equipment.
A. easy *B. sophisticated C. blue D. wise

Siswa mungkin memilih sophisticated karena kata tersebut kontras tingkat kesulitannya dengan distractors atau karena siswa dapat membuang tiga pilihan yang mudah.

d. Juga yakinkan untuk tidak memasukkan lebih dari satu jawaban benar

(poor) She sent the _____ yesterday.
*A. letter B. gift C. food D. books

Sebenarnya, semua pilihan dapat diterima. Pilihan bisa diperbaiki dengan mengubah kata kerja yang berhubungan dengan mail. Tetapi kita tahu bahwa gifts, food, and books are also mailed. Oleh karena itu kita dapat menggunakan pilihan unmailable seperti post office, friend, or courage. Kemungkinan yang lain adalah memilih kalimat yang baru. Tetapi perhatikan bagaimana masalah kembali akan muncul.

(poor) She wrote a _____ yesterday.
*A. letter B. gift C. food D. books

Ketika C tidak memungkinkan, D benar-benar dapat diterima. Jadi kita masih mempunyai dua jawaban benar, dan tentu saja kita harus mempunyai satu yang benar. Untuk mengurangi kondisi seperti ini, suruh orang lain untuk membaca seluruh soal yang dibuat sebelum menggunakan sebagai alat tes.

Diawal pembahasan tentang distractors, sudah disarankan bahwa kamu dapat membuat sendiri, atau dapat menggunakan kesalahan siswa. Salah satu sumber kesalahan siswa adalah mengarang (composition), dan yang lainnya adalah pembicaraan siswa (student speech). Keduanya bagus karena melibatkan komunikasi yang sebenarnya. Kesulitannya adalah sumber seperti itu membutuhkan waktu yang lama untuk menyortir secara keseluruhan, dan biasanya banyak informasi yang kita inginkan malah hilang, karena siswa dapat menghindari kata-kata yang mereka sendiri tidak yakin.

Cara yang lebih efisien untuk menemukan kesalahan vocabulary adalah dengan melihat pekerjaan rumah dan latihan dikelas tentang vocabulary. Tetapi jika tes yang dipersiapkan adalah penting, guru dapat mengumpulkan kesalahan (untuk distractors) supaya lebih sistematis. Beri siswa soal melengkapi kalimat tanpa opsi pilihan ganda, dan dengan cepat suruh mereka melengkapi kalimat-kalimat yang ditanyakan. Guru kemudian dapat menulis semua jawaban yang salah. Guru akan dapat juga menemukan beberapa alternative jawaban yang benar, tetapi pada dasarnya guru tidak dapat menggunakan jawaban tersebut sebagai distractors. Sebagai contoh, andaikan guru memakai “Frank is very _____; he says, ‘Break a mirror, and you’ll have bad luck.” Disamping kata superstitious, guru mungkin akan mendapati kata-kata silly, wrong, stupid, liar, because, religious, knowing, lucky. Tiga yang pertama tidak dapat digunakan karena kata-kata itu dapat muncul dalam kalimat yang lain. Tiga kata yang terakhir adalah kata sifat, dengan demikian kata-kata tersebut nampaknya bisa digunakan.

4. Persiapan Perintah
Perintah pada tes harus singkat; siswa tidak seharusnya menghabiskan banyak waktu untuk membaca perintah. Dan perintah juga harus jelas; kebingungan dapat berasal dari kata-kata pertanyaan yang keliru, dan dari perintah yang tidak dipahami. Beberapa guru lebih suka memberi perintah secara lesan, tetapi jika beberapa siswa dating terlambat, pengulangan perintah akan mengacaukan pekerjaan. Perlu diingat bahwa perintah benar-benar dapat menjadi semacam ‘tes’, dan perintah lesan tanpa sadar dapat berarti ‘listening tes’.

Jika guru telah memakai latihan melengkapi kalimat dengan pilihan ganda, perintah dapat dibuat sangat singkat: ”Circle the letter of the right answer” atau “Circle the letter of the word that best compeletes each sentence.” Prinsipnya jenis perintah yang diberikan tergantung dari kemampuan membaca siswa dan bagaimana guru ingin memberi nilai pada tes tertulis itu.
Perhatikan berikut:

Read each sentence carefully. Then look at the four words below it. Choose the one that completes the sentences correctly. Put the letter of that word (A, B, C, or D) in the blank at the left.

Guru akan mendapati perintah tersebut sangat menolong baik perintah lesan maupun tulis bagi siswa tingkat awal. Bagi kelas dengan latar belakang bahasa yang sama dan dengan kemampuan bahasa Inggris yang sangat sedikit, guru bahkan dapat memberi instruksi dengan bahasa asli siswa.

Satu catatan akhir: Perintah dapat dibuat lebih jelas dengan satu atau dua contoh. Contoh tidak dibuat dengan tujuan untuk latihan. Contoh diberikan untuk menunjukkan bagaimana cara menjawab pertanyaan. Oleh karena itu, contoh harus sederhana yang setiap siswa dapat mengerjakannya tanpa kesulitan.

Example: They drove to work in their new ______.
A. house *B. car C. office D. street

Jika diperluka, penjelasan singkat dapat diberikan mengikuti contoh: “We circle B because ‘car’ is the only word that fits into the sentence.”

Bentuk-bentuk lain dari Multiple-choice completion
Berikut ini adalah cara-cara lain untuk mempersiapkan tes vocabulary dengan melengkapi kalimat bentuk pilihan ganda:

1. Definisi
To _____ someone means to save him or her from danger.
A. praise B. injure C. *rescue D. announce

2. Melengkapi Phrase
a. Idioms
The committee _____ choosing you as president.
*A. wound up B. buttoned down C. wiped out D. sat in

b. Appropriateness to Konteks
The newspaper says, “A two-year-old-girl _____ today when struck by bus.
A. kicked the bucket B. was eradicated *C. was killed D. departed

3. Phrasal context
_____ his fingernails.
A. tailored B. reduced C. remodeled *D. manicured

4. Multiple-choize Cloze
Cloze-test dibuat dari cerita atau essay dengan menghilangkan kata-kata dengan interval yang sama. Siswa harus menulis disetiap bagian yang dihilangkan dengan kata-kata yang sesuai. Tes jenis multiple choice cloze seperti melengkapi kalimat jenis pilihan ganda; tetapi biasanya berupa content words (seperti school atau run) dan function words (seperti the atau in). Juga, cloze tes menyediakan lebih banyak konteks – seringkali bahkan lebih dari satu paragraph. Tes multiple choice cloze dapat untuk mengetes vocabulary ketika content words dalam paragraph dihilangkan.

After the capture of Troy, Ulysses set out for his (A. neighbourhood B. continent *C. homeland D. street) many miles away. But so many strange (A. sights *B. things C. place D. people) happened to him on his journey that ten (*A. years B. times C. roads D. cities) passed before he reached Ithaca.

Keuntungan Melengkapi Kalimat jenis Pilihan Ganda
Membantu siswa melihat secara penuh makna kata dengan menyediakan konteks yang alami. Juga, sebuah pengaruh yang baik pada perintah: bisa mendorong mengingat daftar kata.
Skoring mudah dan konsisten
Pengukuran hasil yang sensitive

Kelemahan Melengkapi Kalimat jenis Pilihan Ganda
Agak sulit untuk mempersiapkan konteks kalimat yang bagus yang secara jelas menunjukkan makna kata yang diujikan.
Mudah bagi siswa untuk meniru pekerjaan temannya dengan mengkopi apa yang telah dilingkari

Limited Response (Respon Terbatas)

Untuk melakukan penilaian terhadap anak-anak atau orang dewasa dengan kemampuan bahasa asing dilevel rendah, kita sering menggunakan respon fisik dan visual secara langsung. Kita melakukan penilaian jenis ini untuk menghindari keterampilan bahasa yang belum banyak dikuasai. Untuk penilaian ini, para siswa tidak harus tahu bagaimana menulis dan membaca kalimat dalam bahasa asing. Mereka bahkan tidak perlu tahu bagaimana untuk mengucapkannya.

a. Tes individu
Respon fisik secara langsung dapat dengan mudah diimplementasikan ketika guru mengetes seorang siswa dalam waktu yang bersamaan. Ketika guru mengajar membaca di SD, pada umumnya mereka menyusun kegiatan dalam kelompok-kelompok kecil. Sejumlah informasi yang diperlukan dapat diperoleh dalam waktu hanya 2 atau 3 menit. Setelah perintah-perintah dasar dipelajari (seperti “Go to the …” dan “Hand me the …”), selanjutnya guru dapat mengecek penguasaan siswa terhadap vocabulary tertentu dengan mengatakan, “Please go to the window” atau “Please hand me the chalk.” Dengan cara seperti ini, siswa dapat menunjukkan pemahamannya dengan melakukan apa yang dikatakan gurunya.
Selanjutnya, guru dapat melakukan penilaian pada siswa dengan level rendah dengan bertanya jawaban (sangat) singkat, seperti: “Is the book green?” Tentu saja ada jenis-jenis lain dari jawaban singkat yang dapat digunakan dengan visual (“What color is the book?” / “Green” or “Is the boy sleeping or swimming?” ? “[He’s] swimming”).

b. Tes Kelompok
Guru juga dapat menggunakan respon fisik nonverbal untuk mengadakan penilaian kelas secara keseluruhan dalam waktu yang bersamaan. Salah satu cara yang baik adalah dengan menggambar atau meniru sebuah sketsa seperti dibawah ini dan memberikannya kepada setiap siswa dikelas. Setelah contoh (seperti, “Draw a circle around the boy”) guru dapat berkata, “Now draw a circle around a tree.” Perintah lainnya bias juga “Put an ‘X’ on every tool.”
Contoh yang lainnya bisa juga dengan membiarkan kertas kosong diatas meja. Selanjutnya guru menyuruh anak menggambar jarum menunjukkan pukul 3.30 misalnya. Tugas lainnya mungkin meniru serangkaian gambar seperti gambar dibawah. Kemudian guru menyuruh para siswa melingkari kegiatan yang cocok dengan kalimat (“My friend is eating”), dan selanjutnya.

Kelebihan Limited Response
Mengurangi stress dan kecemasan dibanding tipe penilaian jenis lainnya.
Menghindari keterampilan seperti membaca dan menulis yang belum dikuasainya.
Dapat diskor dengan mudah dan objectif.

Kelemahan Limited Response
Menuntut tes individu yang membutuhkan waktu lebih lama daripada tes kelompok.
Biasanya sulit untuk mengetes kata-kata abstrak dengan teknik ini.
Sketsa kadang-kadang ambigu (misalnya, gambar jeruk kelihatan seperti bola; orang berlari kelihatan seperti menari atau melompat).

Monday, June 29, 2009

Penilaian Vocabulary

Pembelajaran bahasa melibatkan keterampilan bahasa (skills) yakni listening, speaking, reading, and writing dan unsur-unsur bahasa (sub-skills) yang terdiri dari vocabulary, grammar, dan pronunciation. Masing-masing sub-skill mempunyai karakteristik tersendiri untuk mengevaluasinya, termasuk evaluasi penguasaan vocabulary. Tentu saja, tes sub-keterampilan bahasa seperti vocabulary tidak menunjukkan secara tepat seberapa baik seseorang ‘menggunakan’ bahasa, tetapi tes tersebut dapat membantu guru mendiagnosa kekuatan dan kelemahan siswa dalam komunikasi baik lisan maupun tulis. Disamping itu, hasil dari tes vocabulary dapat memberi penekanan pada materi mana yang memerlukan perhatian khusus didalam kelas.

Tujuan Penilaian Vocabulary

Penilaian vocabulary bertujuan untuk mengukur pemahaman dan produksi kata yang digunakan dalam penguasaan keterampilan berbahasa yakni speaking dan writing. Setelah membahas kata ‘apa’ yang akan di nilai, selanjutnya akan kita bahas ‘bagaimana’ mengevaluasi penguasaan vocabulary.

Jenis-jenis Penilaian Vocabulary

a. Limited Response (Respon terbatas)
Tes ini biasanya digunakan untuk para beginners dimana tes ini membutuhkan aksi fisik yang sederhana seperti menunjuk pada suatu benda atau dengan menjawab sangat sederhana seperti ‘yes’ atau ‘no’. Juga bisa dipakai dengan mengerjakan suatu perintah sederhana, seperti "Raise your hand, etc."

b. Multiple-choice Completion (Melengkapi pilihan ganda)
Tes ini dilaksanakan dengan cara menyajikan kalimat dimana ada kata-kata yang dihilangkan, dan siswa memilih satu jawaban benar dari empat opsi yang diberikan untuk melengkapi kalimat.

c. Multiple-choice Paraphrase (Paraphrase pilihan ganda)
Tes ini menyajikan kalimat dengan satu kata yang digarisbawahi. Siswa memilih satu jawaban benar dari empat opsi yang mempunyai makna paling mendekati dengan kata yang digarisbawahi.

d. Simple-completion Words (Melengkapi kalimat sederhana),
Tes ini menyuruh siswa menulis bagian kata yang hilang yang terdapat dalam kalimat.

Bagaimanapun, perlu dipahami bahwa penilaian vocabulary dengan hanya memilih kata-kata sulit atau menyajikan daftar kata acak secara sederhana tidak akan memberikan makna. Akan lebih baik apabila kita berusaha untuk menemukan kata yang diperlukan oleh siswa untuk diketahui. Dalam kasus seperti ini, kurikulum 1984 menyajikan daftar kosakata yang harus dikuasai siswa. Dengan penguasaan kosakata pada tingkat tertentu diharapkan siswa mampu melakukan komunikasi dengan baik.

Memutuskan bagaimana memberikan penilaian vocabulary sangat berhubungan dengan bagaimana kita mengajarkannya. Sebagian besar guru bahasa Inggris tidak menghendaki pada siswanya untuk mengingat sekian ratus atau sekian ribu kata. Sebaliknya, mereka mengajar siswa untuk menemukan makna setiap kata melalui konteks kalimat, dan mereka membantu meningkatkan pemahaman dengan beberapa cara seperti mengajarkan imbuhan penting (happy – unhappy / beautiful – beauty). Dalam penilaian vocabulary, guru juga dapat menghindari munculnya kata secara terpisah (in isolation).


Untuk mengetahui tingkat penguasaan vocabulary, guru dapat menyesuaikan materi agar cocok dengan penekanan pada keterampilan lisan dan tulis. Misalnya untuk meningkatkan keterampilan percakapan dasar maka guru dapat menilai vocabulary dengan menggunakan panduan lisan.

Contoh:
“What time is it?” dengan menuntut jawaban lisan (“It’s nine o’clock”).

Dilain pihak, apabila pembelajaran vocabulary lebih ditekankan pada reading maka guru dapat memberikan format pilihan ganda tertulis.


Contoh:
“He bought a cake at a….
A. bank B. bakery C. hardware store D. book store”

Selain itu, penilaian vocabulary dengan cara informal juga perlu dilaksanakan karena sangat berguna dalam mengukur keterampilan berbahasa. Salah satu contoh dari model penilaian ini adalah dengan memberi pekerjaan rumah atau memberi latihan dikelas. Kegiatan yang dilaksanakan bisa dengan memasukkan kegiatan game-type seperti teka-teki silang (crossword puzzle) dan “Twenty Questions.”

Dalam bermain “Twenty Questions,” siswa mencoba mengidentifikasi sebuah objek dengan bertanya yes-no question. Untuk memenangkan, mereka harus mengidentifikasinya dalam 20 kali tebakan. (“Students, something from my desk is in the box. Ask me what it is. I will answer only yes or no.” / “Is it your ruler?” … ). Dengan melakukan variasi kegiatan berbentuk game-type maka kecemasan siswa dalam menghadapi tes dapat dikurangi.