Thursday, July 02, 2009

Simple Completion Words

Simple Completion Words atau melengkapi kata sederhana merupakan bentuk soal yang menuntut siswa melengkapi bagian-bagian kata yang dihilangkan dalam kalimat. Kata-kata yang hilang biasanya imbuhan prefixes dan suffixes – contohnya, un- dalam kata untie atau -ful dalam kata thankful. Tugas yang berkitan adalah menggunakan kata seperti dalam kalimat dan menyuruh siswa menyediakan suku kata yang hilang dalam berbagai bentuk, seperti rel- dalam kata relative atau –ate dalam kata deliberate.

Kita dapat melihat kemudian bahwa ada perbedaan penekanan didalam tes melengkapi sederhana dengan yang baru saja kita lihat. Konteks masih tetap berguna, tetapi penekanan adalah pada bangunan kata. Terlebih lagi, ini adalah tes kemampuan aktif bukan tes pasif.

Tahapan dalam menyiapkan tes vocabulary bentuk melengkapi sederhana adalah sama dengan pembahasan sebelumnya tetapi dengan satu perbedaan: tidak perlu lagi distractors. Berikut adalah langkahnya:

a. Buat daftar prefixes dan suffixes yang telah diajarkan pada siswa. Kemudian hubungkan materi tadi dengan content words yang telah dipelajari siswa (termasuk bahkan vocabulary pasif para siswa).
b. Siapkan kalimat yang menjelaskan makna kata-kata tadi;
c. Kemudian, tulis perintah dan contoh-contohnya.

Jika tesnya cukup penting, ada baiknya ujicobakan terlebih dahulu. Apabila diperlukan, seorang guru bisa menyuruh guru lain untuk membaca dan mengeditnya. Kemudian soal direvisi dan digunakan didalam kelas.

Yang Perlu Dipersiapkan

a. Pilihan Vocabulary

Barangkali siswa telah belajar akhiran –ly yang digunakan dengan banyak adverb (dan beberapa adjectives). Mereka mungkin tidak mengetahui adjectives seperti manly atau adverb seperti extremely. Tetapi quick adalah bagian dari vocabulary mereka, dan dengan demikian kata tadi dapat digunakan dalam tes suffixes (quickly). Mereka mungkin juga tahu prefix negative un-. Sambil mengingat bahwa cooperative adalah bagian dari vocabulary pasif, guru dapat memutuskan untuk memasukkannya sebagai tes. Guru akan dapat melihat jika mereka dapat memproduksi uncooperative.

b. Persiapan Konteks

Keberhasilan siswa dalam ujian sangat tergantung pada bagian konteks kalimat yang dibuat. Misalnya, tes vocabulary melengkapi sederhana membentuk kata –ous. Kalimat tersebut terbaca, “He was a very ner____ person.” Tetapi bagi siswa advanced mereka akan menambahi dengan huruf ‘y’ yang diluar dugaan tetapi jawaban yang benar. Kata tersebut kemudian menjadi nervy, yang berarti ‘bold’ atau ‘offensive’. Konteks tidak menunjukkan bahwa orang tersebut ‘worried’ atau ‘timid’ (nervous) sehingga nervy harus dapat diterima.
Juga dimungkinkan untuk mengecek pengetahuan siswa untuk menambahkan prefix atau suffix.
Bandingkan yang berikut:

My teach__ is very helpful.
Did she teach__ you anything?

Pada kalimat pertama, suffix –er dapat diterima. Pada kalimat kedua, tidak membutuhkan suffix. Kalimat seperti ini tidak dibiarkan kosong, siswa harus menulis ‘X’ pada bagian kosong. Tetapi perhatikan lagi betapa kita harus hati-hati dalam membuat kalimat.

That was a care____ answer.

Perhatikan bahwa baik careful maupun careless dapat digunakan. Kadang-kadang lebih banyak konteks dibutuhkan untuk mengklarifikasi kata yang kita maksud:

Yesterday, he got on the wrong bus. So today he was care____ to find the right one.

c. Persiapan perintah

Perintah, seperti yang kita lihat, dapat berbeda-beda. Jika latihan melengkapi sederhana sudah pernah diberikan dikelas, kita mungkin akan memberi perintah berikut:
“Complete the words in the sentences. When nothing is needed, put an ‘X’ in the blank.”
Jika tes melengkapi sederhana masih baru, kita mungkin harus menulis sperti berikut:

Read these sentences carefully. Most have a word that needs to be completed. Write ini the part that is missing. Some words do not need anything added. When you find such a word, put an ‘X’ in the blank. Blanks left empty will be marked wrong.

Akan sangat membantu untuk memberi contoh-contoh pada ujian bagi anak yang belum pernah mengikuti bentuk melengkapi sederhana sebelumnya. Kami perlu memberi ilustrasi prefix, suffix, dan bagian kosong ‘X’.

Alternative lain dari simple completion words

Berikut ada empat cara lain untuk mempersiapkan pertanyaan melengkapi sederhana:

a. Stem-first procedure
(keuntungannya adalah banyak kata memerlukan perubahan spelling ketika ditambahkan suffix. Ini memerlukan perubahan).
(beauty) She has a beautiful new dress.

b. Phrasal context
(catat bahwa petunjuk grammatical kadang-kadang diberikan untuk siswa pemula.
An in convention delay.

c. Compounds
He found the bedroom, but he couldn’t open the door to the clothes closet.

d. Inflectional Cloze

Every motorist will tell you that radar is used most un fairly by the police to catch drivers who are accidental ly going a little fast er than the speed limit. “There you are,” the motorist will say, “driv ing quite safely at 60 on a wide X open road almost in open country. Then a highway patrol-man stops you for breaking the speed limit.”

Keuntungan simple completion word
Merefleksikan pendekatan pengajaran.
Pada umumnya lebih cepat dan lebih mudah untuk menyusun daripada soal-soal dengan distractors.

Kelemahan simple completion word
Hanya sedikit kata yang dapat diteskan dengan teknik ini dibandingkan dengan pilihan ganda.
Ada beberapa kesulitan dalam menghindari konteks yang ambigu.